Jumpa lagi dengan (calon) penulis favorit anda,
saya sendiri (nama bisa dilihat di kolom about
me di bagian kiri). setelah kurang
lebih seperempat abad lebih saya tidak tidur siang akhirnya saya bisa menulis
lagi. (pembaca: hubungannya?), pikir saja sendiri kalo udah dapat jawbannya
silahkan tinggalkan komentar di bagian bawah. (pembaca: alasan! Bilang aja biar
postingannya ada yang komen), kok tau sih? (pembaca: soalnya kamu telah
mempostingkan hati aku), heh??
Mari kita tinggalkan hal-hal aneh di atas, maksud saya simpan dalam
hati dan amalkan dalam kehidupan anda. Semenjak saya mulai menulis blog
ternyata ada banyak hal menarik dalam hidup saya yang saya angkat untuk di
bahas di blog ini, kalo kata pembawa acara di suatu infotainment “menjadi layak dan patut di perbicangkan, setajam....Xermez”
(Xermez adalah bahasa manadonya silet), dan semakin hari ternyata hal-hal
menarik itu mulai sirna, sehingga saya pun kehabisan ide untuk menulis.
TAMAT
(pembaca: horeeeeeeeee, akhirnya saya bisa terlepas dari belenggu sesat). Just Kidding :p. Kalian masih akan
tersesat dalam waktu yang lama.
Baiklah kali ini saya akan mencoba membahas soal makan.
Hmmmmm....beberapa hari terakhir ini karena jalanan di kota manado
sedang dalam perbaikkan maka lalulintas berada dalam keadaan macet, sehingga
waktu saya terbuang lebih banyak dijalanan daripada dirumah untuk makan, maka
dari itu saya sering melihat aktivitas yang terjadi di dalam angkutan umum, entah
itu sopirnya atau penumpangnya. (pembaca: katanya mau ngebahas soal makanan
tapi kok soal angkutan umum?), coba di baca lagi deh, ada kok kalimat yang
nyebutin soal makan.
Bicara soal sopir angkot sebenarnya, pekerjaan menjadi sopir angkot di
manado adalah pekerjaan sampingan karena pekerjaan utama para sopirnya adalah
pengusaha minyak, batubara dan properti. (pembaca: wuiiiih, keren banget! Kok bisa?)
mengapa saya bisa berpikir seperti itu, ya karena yang saya lihat rata-rata
sopir angkot di manado handphonenya mahal-mahal dan bermerk lagi, sebut saja
S*MS*NG Galaxy Ace dan BL*CK*ER*Y Torch anda tau sendiri kan harga dari Kedua
Jenis HP tersebut yang bisa di bilang menyentuh jutaan rupiah. Saya teringat
sewaktu melihat seorang pemilik restoran dan pemilik toko kacamata ternama yang
saya kenal sedang mengetik sms dengan hape yang tak bermerk atau bisa di bilang
hape yang harganya tidak sampai 500 ribu rupiah). Hmmmmm....saya tidak tau
apakah dugaan saya benar bahwa pekerjaan sopir sopir itu yang sebenarnya adalah
pengusaha atau bukan, atau memang gaji sebagai sopir sekarang ini sangat besar
dan mungkin hanya saya saja yang sirik karena tidak menjadi sopir angkot,
maksud saya memiliki handphone handphone mahal itu, hahaha.
Sekarang mari beranjak ke penumpangnya, menurut saya pekerjaan
menumpang di kota manado adalah pekerjaan sampingan juga. (pembaca: bukannya
penumpang memang memilki pekerjaan mereka masing-masing? Dan naik angkot itu
bukanlah pekerjaan), ups! Maaf saya yang bodoh, hehehe. oke kemarin ada
penumpang seorang ibu dan anaknya yang duduk di belakang saya, mereka
kelihatannya baru selesai belanja perlengkapan sekolah untuk si anak yang baru
mau masuk SMP, kebetulan saya mendengar apa yang mereka bicarakan:
Ibu: nak, ini sepatu baru kamu yang kita beli tadi.
Anak: berapa harganya bu?
Ibu: kira-kira 150 ribu, kenapa? (tanya sang ibu dengan harapan
anaknya akan mengganti uang yang telah dibelikan sepatu)
Anak: Loh, Kok? Harganya cuman 150 ribu sih bu?
Ibu: Loh, emang kenapa? (jawab si ibu kecewa karena ternyata anaknya
tidak bermaksud mengganti uang yang telah dibelikan sepatu tadi)
Anak: Kan aku udah mau masuk SMP, beliin yang harganya 300 ribu dong!
Ibu: membisu.
Anak: (ditendang keluar dari mobil oleh si ibu trus di lindas oleh
motor)
apa yang terjadi pada si anak hanyalah fiktif belaka
Helloooooouuuwwwww...bukanmain ya anak-anak zaman sekarang udah di
beliin sepatu bukannya berterima kasih eh minta di beliin yang lebih mahal,
tapi bagus juga sih, gitu dong kalo
masih bisa dapat yang lebih mahal buat apa dapat yang murahan. (pembaca: heh?)
bercanda...hehehe, kasian mereka tidak tau betapa sulitnya mencari uang.
Mungkin memang benar ungkapan klasik di manado yang berkata demikian “biar kalah nasi asal jangan kalah aksi”,
kira-kira artinya biar susah tapi harus tetap mengikuti tren zaman sekarang. Pesan
saya, perbanyaklah makan nasi dan berolahragalah untuk hidup yang lebih sehat.
0 comments:
Post a Comment