Fiuuuuuhhhhh, hari-hari yang sibuk memang, sibuk ngurusin urusan
negara, sibuk ngurusin masalah kemacetan, sibuk ngurusin masalah BBM, sibuk
ngurusin rakyat, sibuk ngurusin kuliah, sibuk ngurusin keluarga, sibuk ngurusin
kerjaan, sibuk ngurusin pacar, sibuk ngurusin pacar dan sibuk ngurutin orang. Yaa
ngurutin orang, bukan typo atau salah ketik. (tarif: nego).
Ribetnya jadi orang dewasa, rasa-rasanya ingin kembali jadi anak-anak
saja yang bebas melakukan apa saja tanpa merasa bersalah. Saya jadi teringat
anak kecil yang saya temui di salah satu toko buku kemarin, kira-kira usianya 2
atau 3 tahun. Beliau berjalan di samping rak buku tanpa rasa bersalah dengan
mata berbinar yang begitu unyu sambil menggigit sebuah buku dan hendak mencoba
untuk memakannya, mungkin saja balita zaman sekarang asupan nutirisinya sudah
di ganti dengan memakan buku ketimbang makanan normal lainnya. Tapi satu hal
yang pasti ketika orang-orang melihat beliau mencoba memakan buku tersebut
mereka justru tertawa arena dianggap lucu, tapi pernakah anda membayangkan jika
yang melakukan hal tersebut adalah orang dewasa? mungkin akan dianggap idi*t
ataupun memiliki penyakit jiwa dan bisa saja anda dianggap pencuri karena ingin
mencoba menyembunyikan buku dalam mulut anda.
Mungkin juga anda pernah melihat anak kecil yang kencing sembarangan
ditempat umum dan di saksikan oleh ribuan mata, yaaa rata-rata dari orang
dewasa berpikir “biarlah,lagipula mereka masih anak-anak”, tapi mungkin saja anak-anak
itu sebenarnya punya tujuan memamerkan titit
mereka di depan umum “titit saya bisa keluar air ini, yuk main jauh-jauhan
siapa yang bisa kencing dengan semburan air paling jauh”, mungkin saja.
Anak kecil itu bisa godain cewek ato cowok yang jauh lebih dewasa dari
mereka tanpa di anggap kurangajar atau memiliki gangguan seksual, contohnya:
Anak Kecil Cowok: halo
kak, kakak cantik deh! Kenalan dong!
Si Kakak: kurang ajar gua
laki-laki tau!
Anak Kecil Cowok: (diikat
di pohon, trus di cambuk)
Oke oke, maaf tadi saya salah mengutip pembicaraan, sekali lagi ya.
Anak kecil Cowok: hai kak,
kakak cantik banget, boleh kenalan gak?
Si Kakak (kali ini
benar-benar cewek): boleh dong! (sambil nyubitin pipi si anak kecil), kamu lucu
banget ya.
Mereka pun jadian dan hidup bahagia selamanya.
Dan ini yang terjadi jika sebaliknya.
Si Kakak: hai adik kecil,
kamu cantik ya, lucu lagi (sambil cubit pipi si anak kecil). Siapa nama kamu?
Si Anak Kecil:
maaaaaaaa....ada om-om mesum nih, dia pegang-pegang tubuh aku!
Si kakak: (digantung
terbalik dipohon mangga dan di gerayangi semut)
Tragis.
Jadi anak kecil memang menguntungkan, waktu kecil kita pasti sering
disuruh tidur siang oleh orang tua kita, tapi kita selalu mencoba berusaha
mengabaikannya dengan berbagai alasan mulai dari kabur lewat jendela kamar,
mengucek mata hingga merah dan membongkar rambut agar keliatan kita udah tidur
padahal belum, sayangnya kita tidak tau betapa berharganya hal itu karena
sekarang dengan berbagai kesibukan kita sudah susah untuk mendapatkan
kesempatan tidur siang lagi, hiks
dan satu lagi anak kecil punya daya tahan tubuh yang kuat loh, sebab
mereka bisa makan sambil lari-larian tanpa harus sakit perut dan muntah,
mungkin kalau orang dewasa yang makan sambil lari-larian sudah muntah tujuh
turunan.
Yaaa sudahlah, itu hanyalah kesenangan masa kecil kita sebagai manusia
dewasa harus tetap melanjutkan hidup, dibalik semua itu ada hal yang perlu kita
ketahui bahwa kita semua pernah melaui masa-masa dimana kita pernah menjadi iblis berwajah malaikat tersebut, yaa
mungkin karena kita belum tau apa yang kita lakukan, dan kalau yang kita
lakukan salah tetap saja kita memasang wajah lucu dan imut kita.
ini adalah foto saya ketika masih dalam status iblis berwajah malaikat atau mungkin malaikat berwajah iblis? hahaha
1 comments:
Wakakakakakak..
Kereeeen..
Btul itu..
Hehehe..
Post a Comment