Wednesday, August 8, 2012

Sudut Pandang Berpacaran


Jangan menilai buku hanya dari sampulnya saja, tapi bagaimana kita mau menilai isi dari suatu buku selain dari sampulnya? Gampang. Kalo menurut PIG (Pembaca Ilegal di Gramedia) Sobek bungkusnya pake kuku trus baca isinya. Tapi cara itu hanya cocok bagi orang yang berjiwa gratisan :p. Menurut saya cukup baca saja judulnya, karena dengan membaca judul paling tidak kita sudah tau isinya.

Kebanyakan dari kita atau lebih tepatnya kebanyakan dari saya, menilai suatu buku itu dari judulnya bukan dari sampulnya. Contohnya saja ketika ingin mendapatkan buku atau literatur suatu mata kuliah, saya tidak begitu mementingkan sampulnya ketika buku itu akan saya fotocopy mengingat harga fotocopy perlembar lumayan mahal, yang penting judulnya ada atau nanti di tulis belakangan. Ketika ingin membeli literatur untuk tesis saya, tidaklah penting buku itu bersampulkan gambar Teletubies atau Cewek seksi ataupun Teletubies seksi yang penting judulnya berkaitan dengan tesis saya. Kecuali ketika anda akan membeli majalah khusus dewasa abaikanlah tips saya, karena jika sampulnya bergambar binatang-binatang dan judulnya berkaitan dengan yang “dewasa-dewasa”, silakan di beli jika anda memang ingin menikmati monyet bugil, kuda nil lagi mandi dan buaya lagi berjemur dengan bikini. Jika sampulnya juga teletubies sebaiknya berhati-hati.

Ketidakjelasan di atas hanyalah suatu pengantar untuk membuka otak kita agar berpikir lebih jernih dan melihat apa yang tak terlihat oleh keset kaki. sebenarnya saya akan membahas cara menilai pasangan dari perilaku mereka di depan umum. Ingat pandangan orang terhadap kita itu penting. Apalagi orang tua pacar.

Kita mungkin pernah melihat orang pacaran di depan umum, jika kita melihat pasangan anak muda, laki-wanita, pasti kita akan berkata “iiiiuuuuuuw, tidak tahu sopan santun”, sebaliknya jika kita melihat kakek-nenek yang berpacaran, pasti kita akan bilang “so sweeeeeet, romantis banget ya sampe tua”, jika cowok homo melihat pasangan homo yang pacaran “boleh, kenalan gak? Kamu fitness di gym mana?”, jika cowok melihat pasangan lesbi yang lagi ciuman “............” #lagiasikmenikmati #makanpopcorn. Jika cewek melihat pasangan homo ciuman “............” #laporsatpam.

Mungkin anda pernah bertemu atau melihat atau memiliki kenalan atau diri anda sendiri yang sedang jalan-jalan ke mall bersama pacar, bagaimana gerak-gerik geliat anda ketika bersama pacar anda? Dan bagaimana bila ketemu orang tua sang pacar?
Yang pertama, yang pasti anda berjalan berbarengan, jika anda saling berpegangan tangan maka pandangan orang tuanya terhadap anda pasti jika mereka sedang pacaran di rumah mereka hanya akan berpengangan tangan. Anggap saja begitu.
Yang kedua, Jika anda memegang kakinya, pasti jika pacaran mereka pegang-pegangan kaki. “Sayang, sini aku elus jempolnya”, “makasih sayang”, “aku cinta kamu”. Anggap saja begitu.
Yang ketiak, jika anda memegang rambutnya, pasti mereka mainin rambut. “sayang, rambutnya mau di kepang berapa?”, “29 aja sayang, soalnya besok aku mau ikut ospek”. Anggap saja begitu.
Yang keempat, jika anda memegang hape, pasti mereka gak bakalan macam-macam di rumah. “sayang, pengen peluk”, “bentar ya, lagi sibuk bbm-an nih”, “sayang?”, “bentar, lagi main angry birds”. Lima menit kemudian jomblo. Kisah nyata.
Yang kelima, jika anda sedang peluk-pelukan dan cium-ciuman, pasti orang tuanya gak bilang apa-apa. Keesokan harinya langsung jomblo. Kisah nyata.

Jadi, marilah kita sebagai manusia yang berpacaran dan memilki pacar, hendak menjaga sikap kita di depan umum apa lagi di depan orang tua pacar kita. Pandai-pandailah berpacaran. Cerdiklah seperti ular namun tulus seperti merpati.

0 comments:

Post a Comment