Jangan menilai buku hanya dari
sampulnya saja, tapi bagaimana kita mau menilai isi dari suatu buku selain dari
sampulnya? Gampang. Kalo menurut PIG (Pembaca Ilegal di Gramedia) Sobek
bungkusnya pake kuku trus baca isinya. Tapi cara itu hanya cocok bagi orang
yang berjiwa gratisan :p. Menurut saya cukup baca saja judulnya, karena dengan
membaca judul paling tidak kita sudah tau isinya.
Kebanyakan dari kita atau lebih
tepatnya kebanyakan dari saya, menilai suatu buku itu dari judulnya bukan dari
sampulnya. Contohnya saja ketika ingin mendapatkan buku atau literatur suatu
mata kuliah, saya tidak begitu mementingkan sampulnya ketika buku itu akan saya
fotocopy mengingat harga fotocopy perlembar lumayan mahal, yang penting
judulnya ada atau nanti di tulis belakangan. Ketika ingin membeli literatur
untuk tesis saya, tidaklah penting buku itu bersampulkan gambar Teletubies atau
Cewek seksi ataupun Teletubies seksi yang penting judulnya berkaitan dengan
tesis saya. Kecuali ketika anda akan membeli majalah khusus dewasa abaikanlah
tips saya, karena jika sampulnya bergambar binatang-binatang dan judulnya berkaitan
dengan yang “dewasa-dewasa”, silakan di beli jika anda memang ingin menikmati
monyet bugil, kuda nil lagi mandi dan buaya lagi berjemur dengan bikini. Jika sampulnya
juga teletubies sebaiknya berhati-hati.
Ketidakjelasan di atas hanyalah
suatu pengantar untuk membuka otak kita agar berpikir lebih jernih dan melihat
apa yang tak terlihat oleh keset kaki. sebenarnya saya akan membahas cara
menilai pasangan dari perilaku mereka di depan umum. Ingat pandangan orang
terhadap kita itu penting. Apalagi orang tua pacar.
Kita mungkin pernah melihat orang
pacaran di depan umum, jika kita melihat pasangan anak muda, laki-wanita, pasti
kita akan berkata “iiiiuuuuuuw, tidak tahu sopan santun”, sebaliknya jika kita
melihat kakek-nenek yang berpacaran, pasti kita akan bilang “so sweeeeeet,
romantis banget ya sampe tua”, jika cowok homo melihat pasangan homo yang pacaran
“boleh, kenalan gak? Kamu fitness di gym mana?”, jika cowok melihat pasangan
lesbi yang lagi ciuman “............” #lagiasikmenikmati #makanpopcorn. Jika cewek
melihat pasangan homo ciuman “............” #laporsatpam.
Mungkin anda pernah bertemu atau
melihat atau memiliki kenalan atau diri anda sendiri yang sedang jalan-jalan ke
mall bersama pacar, bagaimana gerak-gerik geliat anda ketika bersama pacar
anda? Dan bagaimana bila ketemu orang tua sang pacar?
Yang pertama, yang pasti anda
berjalan berbarengan, jika anda saling berpegangan tangan maka pandangan orang tuanya
terhadap anda pasti jika mereka sedang pacaran di rumah mereka hanya akan
berpengangan tangan. Anggap saja begitu.
Yang kedua, Jika anda memegang
kakinya, pasti jika pacaran mereka pegang-pegangan kaki. “Sayang, sini aku elus
jempolnya”, “makasih sayang”, “aku cinta kamu”. Anggap saja begitu.
Yang ketiak, jika anda memegang
rambutnya, pasti mereka mainin rambut. “sayang, rambutnya mau di kepang berapa?”,
“29 aja sayang, soalnya besok aku mau ikut ospek”. Anggap saja begitu.
Yang keempat, jika anda memegang
hape, pasti mereka gak bakalan macam-macam di rumah. “sayang, pengen peluk”, “bentar
ya, lagi sibuk bbm-an nih”, “sayang?”, “bentar, lagi main angry birds”. Lima menit
kemudian jomblo. Kisah nyata.
Yang kelima, jika anda sedang
peluk-pelukan dan cium-ciuman, pasti orang tuanya gak bilang apa-apa. Keesokan harinya
langsung jomblo. Kisah nyata.
Jadi, marilah kita sebagai
manusia yang berpacaran dan memilki pacar, hendak menjaga sikap kita di depan
umum apa lagi di depan orang tua pacar kita. Pandai-pandailah berpacaran. Cerdiklah
seperti ular namun tulus seperti merpati.
0 comments:
Post a Comment